Wamenaker Afriansyah Noor Hadiri Penandatangan Kerja Sama BPVP Padang dengan Stakehold, Bentuk Upaya Capai Tujuan “Indonesia Emas”

Wamenaker Afriansyah Noor
Wamenaker Afriansyah Noor

KABARJAMBI.COM-  Ir. Afriansyah Noor, M.Si.,IPU., Wakil Menteri Ketenaga Kerjaan, hadir secara langsung dalam Agenda Penandatanganan Kerja Sama BPVP Padang dengan Stakeholder. Yang dilakukan di Balai Latihan Kerja Provinsi Jambi pada hari Jumat 13 September 2024 pagi.

Menurut Wamenaker Afriansyah, BLK komunitas ini dapat membantu mengembangkan SDM yang kompeten di bidangnya. Dia juga berharap setiap orang memiliki kemampuan untuk berwirausaha.

“Saya berharap banyak, kerja sama yang akan kita lakukan pada hari ini, baik dengan dunia pendidikan, dengan dunia usaha, dunia industri, betul-betul bisa memberikan peluang kesempatan kepada anak-anak kita untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten,” jelas Wamenaker RI.

“Dan tentunya mereka juga punya kemampuan selain kami, melakukan pendidikan pelatihan soal skill dan kemampuan dan mereka pun nanti bukan hanya menjadi pekerja perusahaan-perusahaan atau di instansi tertentu tetapi mereka juga berwirausaha, ini harapan kita,” harapnya.

Saat ini, Kementerian Tenaga Kerja telah membangun 3956 pusat latihan kerja komunitas dan memiliki 21 balai besar di seluruh Indonesia.

Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memanfaatkan jumlah usia produktif yang semakin meningkat. Ini mencapai hampir 60% dari populasi.

“Kementerian tenaga kerja, sekarang mempunyai hampir 21 balai besar yang ada diseluruh wilayah Indonesia. Kemudian kita punya kerja sama dengan UPT sebesar 298 yang dimana kami bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota, kemudian juga Kementerian Tenaga Kerja sudah membangun lebih kurang 3956 balai latihan kerja komunitas. Jadi ini kerja sama antara pesantren, keagamaan dengan kementerian tenaga kerja,” ujar Wamenaker Afriansyah.

“Karena mau bagaimana pun demografi yang sedang rame di negara kita, jumlah usia penduduk produktif itu lebih besar hampir 60 persen sekarang jumlah usia produktif. Ketika jumlah produktif ini tidak kita manfaatkan secara baik, maka akan menjadi malapetaka di Republik Indonesia ini. Karena menjadi beban negara, beban keluarga dan akhirnya beban ini membuat negara kita tidak bisa bangkit,” sambungnya.

Selanjutnya, semua pihak yakni pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, dan bisnis swasta harus bekerja sama. Ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mencapai cita-cita “Indonesia Emas” pada tahun 2045.

“Cita-cita kita untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 itu dari sekarang, tidaklah gampang. Maka ini perlu kerja sama antara seluruh pemangku kebijakan baik swasta maupun pemerintah pusat, pemerintah provinsi kabupaten dan kota,” tutur Afriansyah Noor.

“Kerja sama ini sangatlah diperlukan untuk membangkitkan semangat kita, untuk memberikan pelatihan vokasi dan kompetensi dimana sebagai kementerian yang diberikan kewenangan oleh pemerintah melalui Perpres Nomor 68 tahun 2022 soal revitalisasi vokasi dan kompetensi,” Tutup Afriansyah Noor.